#NgobrolinPR

#NgobrolinPR merupakan program ID COMM yang membahas teori disiplin ilmu komunikasi dan implementasinya dalam industri Public Relations. Dengan menyasar mahasiswa dan praktisi muda, program ini berupaya memberikan pemahaman mengenai strategi, taktik, dan inovasi dalam berkomunikasi yang tidak hanya dari literatur formal, namun melalui praktik terbaik dari para konsultan IDCOMM. Program ini juga menggandeng berbagai pembicara berbakat dari berbagai profesi untuk memberikan pembahasan yang lebih mendalam. Meskipun kontennya tergolong berat, presentasi #NgobrolinPR lebih mudah dipahami. #NgobrolinPR hadir dalam berbagai bentuk kreatif, seperti infografis di Instagram, Twitter, podcast, dan video kreatif.

EPISODE 11 | TAKTIK CIAMIK UNTUK MENARIK PERHATIAN GEN Z

Gen Z seringkali dianggap tidak peduli dengan politik. Benarkah demikian atau penyampaian pesannya yang tidak menarik perhatian Gen Z?

Simak perbincangan Adeanti dan Esa bersama podcaster "Bocor Alus Politik", Raymundus Rikang di #NgobrolinPR tentang "Taktik Ciamik untuk Menarik Perhatian Gen Z"

EPISODE 10 | GEN Z IKUTAN POLITIK, FOMO ATAU CARI AMAN?

Gen Z sering disebut kurang kritis dan cari aman dalam menyikapi fenomena politik. Kenyataannya, ada kekhawatiran yang dihadapi Gen Z, meski ingin aktif bersuara. Simak sudut pandang Esa Palayukan tentang sikap politik Gen Z dalam #NgobrolinPR Podcast kali ini.

EPISODE 9 | PERINGATAN DARURAT : MENUNGGU AKSI GEN Z DI PANGGUNG POLITIK!

Bulan Oktober telah tiba, Indonesia segera memiliki pemimpin baru hasil Pilpres 2024! #NgobrolinPR Podcast bersama Adeanti membahas bagaimana sebaiknya Gen Z mengambil peran dalam ranah politik, terutama dalam menyiapkan diri sebagai bagian penting menuju Indonesia Emas.

EPISODE 8 | FRUGAL LIVING ATAU UGAL LIVING? (RISET HILL ASEAN 2024)

Perbedaan kebiasaan antara Wynona yang menganut Ugal Living dan Bunga yang menjalani Frugal Living ternyata membuka pemahaman keduanya tentang psikografis target audiens yang menjadi dasar bagi para brand atau korporasi saat membuat strategi komunikasi. Bersama Siti Azizah Adani, Senior Strategic Planner, Hybrid: H, Podcast #NgobrolinPR kali ini berusaha melihat lebih tentang pentingnya memperhatikan psikografis dalam mengemas pesan komunikasi.

EPISODE 7 | FRUGAL LIVING ≠ PELIT

Penghematan yang diterapkan melalui gaya hidup frugal sering kali dikaitkan dengan pelit, meski sebenarnya kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Alih-alih enggan mengeluarkan uang, gaya hidup ini lebih menekankan pada alokasi dan penggunaan uang yang bijak untuk kebutuhan masa depan. Gaya hidup frugal tidak secara langsung membatasi pilihan seseorang dalam mencari kesenangan, melainkan mengalihkan kesenangan jangka pendek untuk manfaat jangka panjang. Terlebih lagi, saat ini tersedia berbagai rutinitas dan hiburan yang tetap menyenangkan dan dapat dinikmati meskipun dengan anggaran terbatas.

Pada episode #NgobrolinPR kali ini, Bunga, salah satu konsultan ID COMM, menjelaskan bagaimana frugal living bermanfaat bagi dirinya dan pilihan rutinitas alternatif yang bisa menginspirasi.

EPISODE 6 | UGAL LIVING, KARENA KITA BERHAK NIKMATI HIDUP

Gaya hidup frugal living mengutamakan penghematan dan perencanaan keuangan yang ketat demi meraih keamanan finansial di masa depan. Cara ini tidak jarang mengorbankan kesenangan bagi diri sendiri, padahal kegiatan yang menyenangkan seperti berbelanja, bisa meningkatkan hormon dopamin dalam tubuh yang memunculkan rasa kebahagiaan. Selain itu, meski menawarkan keuntungan jangka panjang, tidak semua orang bisa dan setuju untuk menerapkan frugal living secara konsisten.

Pada episode #NgobrolinPR kali ini, Wynona, konsultan dari ID COMM, membahas tentang gaya hidup frugal living yang dinilai membuat kita kehilangan momen penting.

EPISODE 5 | Bincang Politik Tetap Asyik

Pemilu 2024 semakin dekat. Pemilih muda akan mendominasi pemilu karena mereka akan menggunakan 56% dari total suara dalam pemilu mendatang. Pilihan politik generasi muda akan menentukan masa depan Indonesia dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, mereka harus mendapatkan dan memilah informasi dari sumber-sumber yang kredibel secara kritis. Bagaimana mereka menyaring data sangat penting untuk menghindari risiko kesalahan informasi dan dapat #BijakMemilih. Dengan melakukan hal tersebut, generasi muda akan memiliki kekuatan untuk mendorong kemajuan Indonesia.

EPISODE 4 | Kiprah Perempuan di Sektor Jobs for Nature

Pekerjaan yang berhubungan dengan alam diprediksi akan menjadi tren pekerjaan masa depan yang berkembang pesat di Indonesia pada tahun 2025. Pekerjaan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, terutama di bidang sosial, ekonomi, dan perbaikan lingkungan. Perempuan memainkan peran penting dalam menciptakan peluang kerja yang bermanfaat bagi alam. Dengan menyadari pekerjaan ini, para pemimpin, khususnya pemimpin perempuan, dapat berkontribusi lebih besar terhadap lingkungan dan komunitas lokal.

EPISODE 3 | Influencer, Antara Pengaruh dan Cuan

Di zaman sekarang ini, semakin banyak orang yang ingin menjadi influencer dan menjadikannya sebagai sumber penghasilan nomor satu. Apa saja kriteria seseorang agar bisa disebut sebagai ‘influencer’? Bagaimana cara seorang influencer dapat mempengaruhi para pengikutnya di media sosial, dalam hal keputusan membeli, dan mengubah perilaku di media sosial? Di episode keempat #NgobrolinPR, Danang Wisnu akan berbagi cerita dan tantangannya sebagai influencer.

EPISODE 2 | Media Sosial: Tren Kini dan Masa Depan

Tren Masa Kini dan Masa Depan Indonesia adalah sebagai 5 besar pengguna media sosial di dunia. Namun, apakah masyarakatnya sudah cukup bijak dalam menggunakan platform tersebut? Bagaimana situasi media sosial di tahun 2021 dan perkiraan tren di tahun 2022? Firman Kurniawan, Pengamat Budaya dan Komunikasi Digital Universitas Indonesia, sekaligus penulis buku Digital Dilemma 1 dan 2, akan membahas tren dunia digital saat ini dan beberapa tahun ke depan.

EPISODE 1 | Tren PR saat Pandemi

Tren PR di Masa Pandemi Pandemi telah membawa perubahan di berbagai aspek dengan mempercepat transformasi digital dalam waktu singkat, tak terkecuali dinamika industri Public Relations. Kini, kebutuhan seorang Public Relations untuk memberikan strategi kreatif dan inovasi semakin meningkat. Hal ini menjadi peluang bagi seorang Konsultan Public Relations. Sari Soegondo selaku Co-Founder dan Executive Director ID COMM sekaligus Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) berbagi mengenai tren bisnis dan kepraktisan dalam dunia kehumasan.

EPISODE PILOT | Kehidupan Agensi

Episode pertama #NgobrolinPR akan membahas secara mendalam kehidupan di agensi Public Relations. Diskusi ini akan dipandu oleh dua podcaster terkemuka dari ID COMM, Adeanti dan Chicilia. Dengan gaya mereka yang menarik, pembahasan mengenai #AgencyLife ini akan menjawab berbagai mitos dan fakta, ekspektasi, serta realitas bekerja di agensi public relations.

EPISODE 12 | TAKTIK CIAMIK UNTUK MENARIK PERHATIAN GEN Z

Gen Z seringkali dianggap tidak peduli dengan politik. Benarkah demikian atau penyampaian pesannya yang tidak menarik perhatian Gen Z?

Simak perbincangan Adeanti dan Esa bersama podcaster "Bocor Alus Politik", Raymundus Rikang di #NgobrolinPR tentang "Taktik Ciamik untuk Menarik Perhatian Gen Z"

EPISODE 11 | GEN Z IKUTAN POLITIK, FOMO ATAU CARI AMAN?

Gen Z sering disebut kurang kritis dan cari aman dalam menyikapi fenomena politik. Kenyataannya, ada kekhawatiran yang dihadapi Gen Z, meski ingin aktif bersuara. Simak sudut pandang Esa Palayukan tentang sikap politik Gen Z dalam #NgobrolinPR Podcast kali ini.

EPISODE 10 | PERINGATAN DARURAT : MENUNGGU AKSI GEN Z DI PANGGUNG POLITIK!

Bulan Oktober telah tiba, Indonesia segera memiliki pemimpin baru hasil Pilpres 2024! #NgobrolinPR Podcast bersama Adeanti membahas bagaimana sebaiknya Gen Z mengambil peran dalam ranah politik, terutama dalam menyiapkan diri sebagai bagian penting menuju Indonesia Emas.

EPISODE 9 | FRUGAL LIVING ATAU UGAL LIVING? (RISET HILL ASEAN 2024)

Perbedaan kebiasaan antara Wynona yang menganut Ugal Living dan Bunga yang menjalani Frugal Living ternyata membuka pemahaman keduanya tentang psikografis target audiens yang menjadi dasar bagi para brand atau korporasi saat membuat strategi komunikasi. Bersama Siti Azizah Adani, Senior Strategic Planner, Hybrid: H, Podcast #NgobrolinPR kali ini berusaha melihat lebih tentang pentingnya memperhatikan psikografis dalam mengemas pesan komunikasi.

EPISODE 8 | FRUGAL LIVING ≠ PELIT

Penghematan yang diterapkan melalui gaya hidup frugal sering kali dikaitkan dengan pelit, meski sebenarnya kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Alih-alih enggan mengeluarkan uang, gaya hidup ini lebih menekankan pada alokasi dan penggunaan uang yang bijak untuk kebutuhan masa depan. Gaya hidup frugal tidak secara langsung membatasi pilihan seseorang dalam mencari kesenangan, melainkan mengalihkan kesenangan jangka pendek untuk manfaat jangka panjang. Terlebih lagi, saat ini tersedia berbagai rutinitas dan hiburan yang tetap menyenangkan dan dapat dinikmati meskipun dengan anggaran terbatas.

Pada episode #NgobrolinPR kali ini, Bunga, salah satu konsultan ID COMM, menjelaskan bagaimana frugal living bermanfaat bagi dirinya dan pilihan rutinitas alternatif yang bisa menginspirasi.

EPISODE 7 | UGAL LIVING, KARENA KITA BERHAK NIKMATI HIDUP

Gaya hidup frugal living mengutamakan penghematan dan perencanaan keuangan yang ketat demi meraih keamanan finansial di masa depan. Cara ini tidak jarang mengorbankan kesenangan bagi diri sendiri, padahal kegiatan yang menyenangkan seperti berbelanja, bisa meningkatkan hormon dopamin dalam tubuh yang memunculkan rasa kebahagiaan. Selain itu, meski menawarkan keuntungan jangka panjang, tidak semua orang bisa dan setuju untuk menerapkan frugal living secara konsisten.

Pada episode #NgobrolinPR kali ini, Wynona, konsultan dari ID COMM, membahas tentang gaya hidup frugal living yang dinilai membuat kita kehilangan momen penting.

EPISODE 6 | AI Bikin PR Makin Cerdas

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang masif telah memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap pekerjaan manusia. AI yang semakin canggih dianggap akan mengambil alih pekerjaan rutin dan tugas-tugas yang dapat diotomatisasi, membuat manusia berada dalam posisi yang tidak pasti.

Namun, AI sebenarnya tidak dapat mengungguli manusia. Kehadiran manusia masih sangat penting untuk menyediakan elemen-elemen penting yang melibatkan emosi, kreativitas, dan etika. Kita harus melihat AI sebagai alat untuk membantu dan memberikan kemudahan dalam kehidupan, termasuk bagi para praktisi PR. Dalam #NgobrolinPR kali ini, para konsultan #IDCOMM membahas pentingnya AI dalam membantu pekerjaan para praktisi PR dan menunjukkan sentuhan manusiawi dalam setiap pesan komunikasi. Cari tahu lebih lanjut dalam video ini.

EPISODE 5 | Komunikasi Inklusif : Saling Dengar, Saling Mengerti

Komunikasi inklusif tidak dapat diabaikan dalam masyarakat yang kini lebih beragam. Prinsip “tidak ada yang tertinggal” sangat penting dalam menyampaikan pesan. Dengan menerapkan komunikasi inklusif, kita menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghargai keberagaman. Setiap orang memiliki peran penting dalam mewujudkan komunikasi inklusif, terutama praktisi PR, yang harus mengembangkan pesan dan informasi yang dapat diakses, dimengerti, dan relevan bagi semua khalayak untuk meningkatkan reputasi dan mendukung tujuan sosial dan bisnis organisasi.

EPISODE 4 | E-Word of Mouth : Kicauan Membawa Eksistensi

Penelitian psikologi Oxford menunjukkan bahwa sekitar 65 persen orang di seluruh dunia senang bergosip, terutama dengan teman atau kerabat. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi orang lain, terutama dengan kekuatan digital yang tidak mengenal batas ruang dan waktu. Di era digital, kita semua dapat mempengaruhi orang lain melalui ulasan, rekomendasi, dan opini mengenai produk dan pengalaman yang telah kita posting di sebuah platform, Electronic Word of Mouth (eWOM). eWOM dapat menjadi salah satu strategi untuk menarik perhatian masyarakat dan membentuk persepsi masyarakat terhadap sebuah brand atau jasa tertentu.

EPISODE 3 | Sisi Kreatif Komunikasi Diplomasi

Komunikasi diplomatik mengacu pada metode komunikasi dan negosiasi formal antara negara dan organisasi. Konsep ini juga dapat digunakan secara informal untuk memastikan audiens target menerima pesan dengan cepat dan efisien. Komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk ekspresi budaya, seni, dan kuliner. Dengan terlebih dahulu memahami siapa target audiens melalui pemetaan karakter, kebiasaan, dan minat mereka. Target audiens akan dengan sukarela menerima pesan dan pengaruh yang disampaikan sehingga upaya ini dapat menciptakan daya tawar bagi kita sebagai penyampai pesan.

EPISODE 2 | TV Analog ke Digital : Siapkah Kita?

Digitalisasi tidak dapat dihindari. Hal ini turut berdampak pada industri televisi yang telah beralih dari sistem analog ke digital. Tayangan yang awalnya hanya dapat diakses melalui televisi fisik, kini merambah ke smartphone, tablet, PC, dan laptop. Tidak hanya itu, televisi juga dituntut untuk bersaing dengan penyedia layanan konten digital. Dengan semakin beragamnya kanal digital, menjadi tantangan tersendiri bagi para praktisi komunikasi untuk menyusun strategi komunikasi yang efektif dan tepat sasaran, termasuk dalam hal penghitungan PR value.

EPISODE 1 | Di Balik Layar Industri K-Pop

Saat ini, industri hiburan semakin berwarna dengan adanya K-Pop Idol. Tidak hanya mendapat dukungan dari negaranya, K-Pop Idol juga mendapat banyak dukungan dari penggemar internasional. Industri ini merupakan contoh nyata dalam membangun branding, menjaga konsistensi, dan membangun hubungan yang kuat dengan target pasar. Ada pepatah yang mengatakan, “Angin besar bertiup di bukit yang tinggi”. Begitu juga dengan K-Pop Idol dan para pelaku industri di belakangnya. Isu negatif dan berbagai manuver untuk saling menjatuhkan satu sama lain tidak dapat dihindari. Di sinilah letak pentingnya agensi, bagaimana mereka mumpuni dalam menciptakan strategi pemasaran untuk mempertahankan brand K-Pop Idol.